Pademangan, Jakarta – Di tengah dunia pendidikan yang semakin dinamis, SD St. Lukas I hadir sebagai sekolah Katolik di Jakarta Utara yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga secara aktif membentuk karakter rohani siswa sejak dini. Salah satu kegiatan unggulannya adalah Legio Maria Yunior, yang menjadi wadah bagi anak-anak untuk belajar berdoa, melayani, dan meneladani semangat kasih dari Bunda Maria.
SD St. Lukas I berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Umum Santo Lukas, yang berkomitmen untuk menyediakan pendidikan berkualitas dengan pendekatan yang mengutamakan pembentukan karakter dan iman Katolik. Visi Yayasan Pendidikan Umum Santo Lukas adalah mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki nilai-nilai moral dan spiritual yang kuat, siap menghadapi tantangan kehidupan dengan integritas dan kasih. Selain itu, salah satu misi yayasan adalah menciptakan kultur organisasi yang baik melalui pembentukan karakter berdasarkan nilai-nilai Katolik, semangat Santo Lukas, serta karakter kebangsaan dan nilai-nilai moral universal.

Apa Itu Legio Maria?
Legio Maria adalah gerakan rohani Katolik yang mengajak umat, termasuk anak-anak, untuk mencintai doa Rosario dan aktif dalam pelayanan iman. Gerakan ini biasanya dilakukan secara suka rela oleh umat yang konon disebut kelompok kerasulan awam. Legio Maria berjuang di bawah panji-panji Santa Maria Tak Bernoda dengan bersenjatakan doa-doa (Wikipedia). Bagi anak-anak SD St. Lukas I, Legio Maria bukan sekadar kegiatan mingguan, melainkan bagian penting dari pertumbuhan spiritual mereka.
Selain itu, gerakan ini memperkenalkan nilai-nilai seperti ketaatan, kerendahan hati, kasih kepada sesama, dan kesetiaan kepada Tuhan—nilai-nilai yang sangat dibutuhkan di zaman sekarang.
Legio Maria Yunior SD St Lukas I
Pada 25 Maret 2025, SD St. Lukas I secara resmi membentuk Legio Maria Yunior yang diikuti oleh sekitar 75 siswa dari kelas 3 hingga kelas 5. Antusiasme luar biasa terlihat sejak awal, ketika anak-anak berkumpul untuk pertama kalinya, memegang Rosario di tangan, dan berdoa bersama dengan penuh ketulusan.
Langkah ini bukan hanya untuk memperkenalkan kebiasaan berdoa, tetapi juga menjadi wujud nyata dan penuh makna dari visi mulia Yayasan Pendidikan Umum Santo Lukas dalam membentuk karakter Katolik yang kuat, tangguh, dan penuh integritas.
Kegiatan Legio Maria di Masa Prapaskah
Masa Prapaskah menjadi momen yang sangat tepat untuk memperdalam kegiatan rohani anak-anak. Terlebih lagi, dua kegiatan Legio Maria terbaru yang dilakukan pada April 2025 menunjukkan betapa anak-anak tidak hanya diajak untuk berdoa, tetapi juga mengalami pembentukan karakter yang penuh makna. Bahkan, pengalaman spiritual yang mereka alami terasa begitu dalam dan menyentuh, meninggalkan kesan yang membekas di hati mereka.
Di aula Gereja St. Alfonsius Rodriguez, siswa-siswi memulai kegiatan dengan berdoa Rosario bersama, kemudian Suster Ancilla membawakan refleksi iman. Selanjutnya, suasana hening dan khusyuk membuat anak-anak benar-benar fokus dalam permenungan. Sebagai hasilnya, mereka dapat merenungkan secara mendalam makna penderitaan Yesus, serta melihat bagaimana Bunda Maria menjadi sosok yang setia dalam menghadapi situasi paling berat.
Pesan sederhana seperti belajar mengampuni atau berani berbuat baik meski tidak mudah terasa membekas dalam hati mereka.
Baca Renungan Jalan Salib oleh Suster Ancilla di sini -> Renungan Jalan Salib Katolik: 14 Stasi

Hari berikutnya, suasana khidmat tercipta di Gua Maria Gereja St. Alfonsius Rodriguez. Kali ini, doa Rosario dipimpin oleh Bapak Dion, guru SD St. Lukas I sekaligus anggota Sie Rohani Yayasan. Anak-anak duduk tenang di depan gua, mengikuti doa dengan penuh perhatian dan ketulusan.
Momen ini sangat menyentuh, di mana anak-anak bisa lebih mendalami makna doa dan merasakan kehadiran Tuhan dalam hati mereka.

Nilai-Nilai dalam Legio Maria
Lewat kegiatan ini, siswa SD St. Lukas I tidak hanya belajar doa, tapi juga:
- Menumbuhkan kedisiplinan rohani
- Mengembangkan empati dan kepedulian
- Belajar memaknai hidup melalui refleksi iman
- Meneladani Bunda Maria dalam kesederhanaan dan ketaatan
Dengan kata lain, Legio Maria mengajak anak-anak untuk hidup dalam semangat Kristiani yang nyata—bukan hanya di kelas agama, tapi juga dalam tindakan sehari-hari.
Legio Maria & Makna Prapaskah untuk Anak
Masa Prapaskah adalah waktu yang tepat untuk anak-anak belajar arti pengorbanan, kesabaran, dan kasih sejati. Masa Prapaskah adalah waktu yang tepat untuk anak-anak belajar arti pengorbanan, kesabaran, dan kasih sejati. Oleh karena itu, melalui Legio Maria, nilai-nilai ini diajarkan dengan cara yang sederhana dan menyentuh.
- Belajar memaafkan dan berbagi, meski dalam hal-hal kecil
- Merenungkan penderitaan Yesus dengan empati
- Menghidupi doa, puasa, dan amal kasih dengan semangat yang riang
Komitmen SD St. Lukas I dalam Pendidikan Karakter
Bagi SD St. Lukas I, pembentukan karakter tidak bisa ditunda. Justru sejak SD, anak-anak harus diperkenalkan dengan nilai-nilai yang akan membentuk mereka menjadi pribadi tangguh, penuh kasih, dan kuat dalam iman.
Kegiatan Legio Maria menjadi bagian penting dari misi ini. Anak-anak tidak hanya belajar menjadi siswa yang cerdas, tetapi juga:
- Tangguh secara spiritual
- Berani bersikap benar meski berbeda
- Penuh kasih dalam perkataan dan tindakan
Legio Maria di SD St. Lukas I adalah salah satu contoh nyata bahwa pembinaan iman bisa dimulai sejak usia dini. Melalui doa, refleksi, dan teladan dari Bunda Maria, anak-anak belajar bagaimana menjadi murid Kristus yang sejati—dengan hati yang bersih, semangat melayani, dan cinta yang tulus kepada Tuhan dan sesama.
“Lewat Bunda Maria, anak-anak belajar untuk percaya dan berharap. Lewat anak-anak, kita melihat masa depan Gereja yang penuh cahaya.”
1 Komentar
Legio Maria&Jalan Salib: Jurnal Sepekan - stlukaspad.sch.id · April 14, 2025 pada 4:17 am
[…] Legio Maria SD St. Lukas I di Masa Prapaskah […]